Rabu, 23 November 2016

Kesekretarisan Mempersiapkan pertemuan/rapat



MAKALAH                                 TENTANG MEMPERSIAPKAN PERTEMUAN/RAPAT

DI SUSUN OLEH

ERWIN SYAHPUTRA NABABAN                           WAGINO

KELAS EKSTENSI
index.jpg

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (TYME) atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mempersiapkan Pertemuan Rapat”. Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah kami denga mata kuliah “Kesekretarisan”.
Dengan penuh kesadaran kami  tahu bahwa sesungguhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dalam proses pembuatan ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih.
Kami mohon maaf bila masih ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kritik dan saran kami terima dengan sepenuh hati.

Medan, 1 September  2016
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………          1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. .        2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… .         .        3
      1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………                  3
      1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………........                 3
      1.3 TUJUAN………………………………………………………… .         3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………                 4
A. Pengertian Rapat……………………………………………………        4
B.  Jenis-jenis Rapat……………………………………………………         4
C.  Persyaratan Rapat………………………………………………….          6
D. Persiapan Rapat……………………………………………………          8
E.  Agenda rapat/Susunan Rapat………………………………………                  18

BAB III PENUTUP……………………………………………………….        20
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………...        20
3.2 SARAN…………………………………………………………..          20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….                  21














BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Pertemuan/rapat merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilaksanakan pada suatu kantor baik pada instansi pemerintah maupun swasta, guna untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Salah satu bentuk pertemuan yang didalamnya terjadi komunikasi kelompok, yang membicarakan, membahas, dan menentukan program tertentu untuk mencapai kesepakatan bersama dinamakan rapat. Menurut Drs. R. J. Suhartin Citrobroto mengatakan bahwa komunikasi kelompok secara resmi sering disebut rapat. Jadi, menurut pendapat tersebut dapat dikatakan setiap terjadi komunikasi secara resmi maka terjadilah rapat.
Dalam instansi pemerintah maupun swasta, rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan sumbangan pikirran atau pendapat dari para staf atau bawahannya karena pimpinan tidak dapat mengambil keputusan secara sepihak. Rapat juga merupakan suatu alat musyawarah untuk mencapai mufakat bersama dalam suatu kelompok masayarakat tertentu.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan pertemuan/rapat?
1.2.2        Hal apa saja yang berhubungan dalam mempersiapkan pertemuan/ rapat?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis pertemuan/rapat?
1.2.4        Apa sajakah syarat-syarat yang dibutuhkan dalam membuat pertemuan/rapat?
1.2.5        Bagaimana langkah kerja menyusun agenda pertemuan/rapat?

1.3  TUJUAN
1.3.1        Agar mengetahui lebih jelas mengenai pertemuan/rapat
1.3.2        Agar lebih tahu tentang hal-hal atau persiapan apa saja dalam membuat suatu pertemuan/rapat
1.3.3        Agar mengetahui jenis-jenis rapat
1.3.4        Agar mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam membuat pertemuan/rapat
1.3.5        Agar mengetahui langkah kerja dalam menyusun agenda pertemuan/rapat



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Rapat

Salah satu bentuk pertemuan yang didalamnya terjadi komunikasi kelompok, yang membicarakan, membahas, dan menentukan program tertentu untuk mencapai kesepakatan bersama dinamakan rapat. Menurut Drs. R. J. Suhartin Citrobroto mengatakan bahwa komunikasi kelompok secara resmi sering disebut rapat. Jadi, menurut pendapat tersebut dapat dikatakan setiap terjadi komunikasi secara resmi maka terjadilah rapat.
Dalam instansi pemerintah maupun swasta, rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan sumbangan pikirran atau pendapat dari para staf atau bawahannya karena pimpinan tidak dapat mengambil keputusan secara sepihak. Rapat juga merupakan suatu alat musyawarah untuk mencapai mufakat bersama dalam suatu kelompok masayarakat tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud rapat adalah suatu bentuk pertemuan atau komunikasi kelompok yang diadakan oleh instansi pemerintah/swasta untuk membahas sesuatu hal untuk menentukan keputusan dan kesepakatan secara musyawarah, mufakat dalam rangka mencapai tujuan bersama.

B.     Jenis- jenis Rapat

1.      Berdasarkan Tujuan

a.       Rapat Penjelasan (Teaching Conference)
Rapat penjelasan adalah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan pada peserta rapat mengenai kebijakan yang telah diambil oleh pimpinan organisasi. Misalnya, adanya prosedur kerja baru, aturan baru, dan lain sebagainya. Sehingga, dalam rapat ini peserta rapat tidak mempunyai hak untuk mengajukan pendapat atau usul dan saran, peserta rapat hanya berhak untuk bertanya sesuatu yang tisak jelas.



b.      Rapat Pemecahan Masalah (Problem Solving Converence)
Rapat pemecahan masalah adalah rapat yang bertujuan untuk mencari pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat ini, peserta berhak mengemukakan pendapat usul dan saran, sehingga dapat ditemukan pemecahan masalah yang tepat dan baik.

c.       Rapat Perundingan (Negotiation Conference)
Rapat perundingan adalah rapat yang diadakan  karena ada dua pihak yang berkepentingan, apabila tidak dirundingkan dapat mengakibatkan timbulnya pertikaian atau perselisihan. Rapat ini bertujuan untuk menghindari timbulnya perselisihan dan mencari jalan tengah sehingga tidak merugikan kedua belah pihak.

2.      Berdasarkan Sifat

a.       Rapat Formal
Rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah yang sangat penting yang dilakukan secara perencanaan menurut ketentuan yang berlaku. Dalam rapat ini, peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dahulu melalui serat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan protocol yang membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan tetapi hak-hak minoritas dilindungi dengan pembatasan pembahasan pada pokok-pokok, dan lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan sebaik-baiknya.

b.      Rapat Informal
Rapat yang dilakukan tanpa terprogram yang tidak berdasarkan suatu perencanaan formal. Rapat ini dapat dilaksanakan kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Pada rapat ini, biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan pimpinan dengan stafnya.

c.       Rapat Terbuka
Rapat yang pesertanya tidak terbatas, artinya semua anggota dapat hadir tanpa undangan suatu resmi. Materi yang dibahas dalam rapat ini bukanlah bersifat rahasia.

d.      Rapat Tertutup
Rapat yang dihadiri orang-orang yang mendapat undangan saja. Masalah yang dibahas dalam rapat ini bersifat rahasia.

3.      Berdasarkan Frekuensinya

a.       Rapat Rutin
Rapat yang sudah ditentukan waktunya sudah terprogram.

b.      Rapat Insidential
Rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung pada masalah yang dihadapi. Rapat ini bisa berlangsung sewaktu-waktu jika ada masalah yang harus segera diselesaikan.

4.      Bersasarkan Jangka Waktunya

a.       Rapat Mingguan
b.      Rapat Bulanan
c.       Rapat Semester
d.      Rapat Tahunan

5.      Berdasarkan Saluran Hubungan Dalam Organisasi

a.       Rapat Vertical
Rapat antara pimpinan dan para bawahan dalam rangka member informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan pimpinan.

b.      Rapat Horizontal
Rapat yang diselenggarakan antar pejabat/pegawai yang kedudukannya setingkat, hal ini dilakukan dalam rangka mendapatkan koordinasi dan kerjasama diantar unit kerja dalam organisasi.

C.     Persyaratan Rapat

Suatu rapat dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

1.      Suasana Terbuka
Suasana terbuka dalam rapat adalah bahwa semua peserta rapat dapat menerima informasi yang datang dari siapapun secara objektif dan tidak apriori. Suasana yang terbuka dapat membangkitkan rasa persahabatan, kerjasama yang tinggi diantara peserta rapat sehingga dapat berjalan lancar, tidak kaku dan dapat memberika dorongan kepada peserta rapat untuk berpartisipasi lebih aktif.
2.      Tiap Peserta Berpartisipasi Aktif
Suatu rapat dikatakan berhasil bila peserta rapat dapat menggunakan haknya untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, gagasan, saran, atau dapat menjadi pendengar yang baik pula.
3.      Ada Bimbingan dan Pengawasan
Rapat yang baik adalah yang selalu terkontrol dan terarah. Pimpinan rapat hendaknya selalu memberikan bimbingan dan arahan sehingga rapat dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan mempunyai hasil seperti yang diharapkan.
4.      Menghindari Perdebatan
Tujuan rapat buka terletak pada kalah dan menang dalam mengungkapkan argument tetapi mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, pendapat yang diberikan peserta rapat, hendaknya mencari solusi. Rapat yang baik adalah rapat yang pesertanya aktif dalam mengemukakan pendapat berdasarkan data dan fakta, bukan berdasarkan atas emosi masing-masing peserta rapat.
5.      Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan hendaknya singkat dan jelas
Dalam mengajukan pertanyaan, sebaiknya jangan bertele-tele, tetapi singkat dan jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta lain, dan sistematis sehingga orang lain mudah dan mengerti dan menanggapinya dengan baik.
6.      Menghindari terjadinya monopoli
Rapat yang baik adalah rapat yang bersifat domokratis, artinya tidak ada monopoli pembicaraan dalam rapat. Semua peserta mempunyai hak yang sama dalam mengemukakan pendapat. Dalam hal ini, pimpinan rapat sangat besar dalam mengarahkan jalannya rapat.
7.      Ada Kesimpulan/Keputusan
Suatu rapat dikatakan baik adalah rapat yang dapat menghasilkan yang digunakan singkat. Rapat yang tidak baik tidak dapat berjalan lancar, sebab mengambil suatu kebijakan atau tindakan selanjutnya.
8.      Adanya Notulis
Notulis adalah orang yang bertugas mencatat hasil-hasil rapat, rapat dikatakan baik jika dalam pelaksanaan rapat terdapat seorang notulis yang mencatat jalannya rapat.
9.      Adanya Susunan Acara
Agar rapat berjalan dengan baik dan tertib, maka diperlukan susunan acara yang baik pula dengan adanya susunan acara tersebut maka rapat dapat berjalan secara efesien.
10.  Adanya Tempat dan Sarana
Tempat dan sarana yang dipersiapkan dengan baik sangat menunjang kelancaran jalannya rapat. Tempat yang baik artinya dapat menampung seluruh peserta rapat, sedangkan sarana yang baik artinya sarana yang disediakan dapat mencukupi keperluan rapat.
11.  Kedisplinan Waktu
Waktu yang tersedia hendaknya dipergunakan sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang dibicarakan dalam rapat.

D.    Persiapan Rapat

Adapun persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diantaranya adalah undangan, ruangan rapat, materi rapat, akomodasi, dan fasilitas rapatnya. Untuk mempersiapkan suatu rapat, antara pelaksanaan rapat satu dengan yang lainnya kemungkinan berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan jenis-jenis rapat, sifat rapat, dan kepentingan rapat tersebut. Misalnya rapat dinas/kerja tentu persiapan yang dilakukan berbeda dengan rapat yang kapasitasnya lebih besar seperti rapat akbar atau rapat muktamar.
Secara umum, persiapan yang perlu dilakukan dalam penyelenggaraan rapat adalah sebagai berikut :
1.      Undangan rapat
Surat undangan adalah surat yang dibuat untuk mengharapkan kehadiran seseorang atau sekelompok orang dalam suatu acara atau kegiatan tertentu. Kegiatan dalam hal ini seperti rapat, seminar, diskusi dan undangan setengah resmi. Undangan resmi adalah digunakan untuk keperluan resmi misalnya undangan rapat suatu organisasi, undangan untuk mengikuti upacara kenegaraan, undangan pelantikan pejabat, dan lainnya.
Ciri-ciri surat undangan resmi antara lain sebagai berikut:
a.       Memakai kepala surat
b.      Memakai model atau bentuk surat yang standar
c.       Menggunakan kertas yan dikhususkan untuk surat menyurat
d.      Menggunakan bahasa yang baku atau resmi
Undangan setengah resmi digunakan untuk keperluan setengah resmi seperti undangan perkawinan, undangan rapat keluarga, syukuran, dan lainnya. Ciri-ciri surat setengah resmi adalah sebagai berikut :
a.       Tidak menggunakan kepala surat
b.      Model atau bentuk surat tidak boleh standar
c.       Boleh menggunakan bahasa campuran (tidak harus bahasa resmi)
d.      Menggunakan kertas yang lazim untuk surat menyurat
Sedangkan, undangan tidak resmi adalah undangan yang dibuat oleh kepentingan pribadi misalnya undangan ulang tahun. Penggunaan bahasa, kertas, susunan, dan bentuk surat lebih bebas.
undangan rapat sebaiknya dibuat dan diedarkan tidak telalu jauh dari waktu pelaksanaan rapat, yang memungkinkan pnerimaan undangan akan lupa, namun juga undangan jangan disampaikan terlalu dekatdari waktu pelaksanaan rapat yang dapat menyebabkan penerima undangan tidak dapat mempersiapkan diri.
Menurut bentuk surat undangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a.       Surat undangan dalam bentuk lembaran
Surat undangan ini dibuat dalam lembaran kertas dengan bagian-bagian surat yang lengkap muai dari kepala surat, isi surat, dan penutup surat. Surat undangan semacam ini digunakan untuk acara yang bersifat resmi.
Bagian-bagian dari surat undangan ini meliputi sebagai berikut :
1.      Kepala surat undangan terdiri atas :
-          Nama perusahaan perlembaga
-          Alamat, nama jalan dan kota
-          Garis penutup surat undangan
2.      Pembukaan surat undangan terdiri atas :
-          Nomor surat
-          Lampiran surat
-          Hal surat
-          Tanggal surat
-          Alamat yang dituju
3.      Isi surat undangan terdiri atas :
-          Pendahuluan
-          Isi pokok (hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara)
-          Penutup
4.      Penutup surat undangan terdiri atas:
-          Nama perusahaan
-          Nama pejabat penandatangan
-          Nama jabatan
-          NIP (jika yang membuat instansi pemerintahan)
-          Cap dinas
-          Tembusan
-          Inisial
Contoh surat undangan :
PT. SINAR EMAS
Jl. Besar Padang Halaban No. 176
JAKARTA TIMUR
Nomor          : 22/U/III/2008
Lampiran      : 1 Lembar
Hal               : Undangan Rapat

Kepada
Yth               : Direktur PT. Dua Bersaudara
                      Jl. Purworejo 121
                      SURABAYA


                      Dengan hormat,
                      Dengan ini kami mengharapkan kehadiran Bapak pada :
                      Hari          : Selasa
                      Tanggal     : 29 Maret 2008
                      Waktu       : Ruang Sidang I
                      Acara        : 1. Rencana Pembukaan Kantor Cabang
2.   Rencana Pengangkatan Pegawai baru

Mengingat pentingnya acara ini, kami memohon Bapak dapat hadir pada waktu dan tidak diwakilkan.
Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

                                                         Hormat kami,
                                                         PT. SINAR EMAS
             

                                                         Hadi Prakoso, SH
                                                         Direktur utama








b. surat undangan dalam bentuk kartu
        Surat semaam ini dibuat dalam bentuk kartu yang dipergunakan dalam bentuk acara yang sifatnya tidak resmi atau mendinas.
        Adapun undangan dalam bentuk kartu memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a.       Kepala surat undangan teridiri atas :
-          Lambang garing logo
-          Nam jabatan yang mengundang
b.      Isi surat undangan, terdiri atas :
-          Maksud dan tujuan undangan
-          Hari, tanggal, waktu , dan tempat penyelenggaraan undangan
-          Acara
c.       Penutup undangan terdiri atas :
-          Permohonan hadir
-          Permohonan jawaban melalui telepon

Contoh :

SEKRETARIS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Mengharapkan kehadiran
………………………………………………………………………………..
Untuk
………………………………………………………………………………..
Pada hari          : …………………….
Tanggal            : …………………….
Waktu              : …………………….
Tempat            : …………………….

Mohon jawaban
Telepon ………………….

2. Ruang rapat
        Ruangan untuk menyelenggarakan rapat sangat menentukan kelancaran jalannya rapat. penataan ruang meliputi penataan meja, kursi, yang digunakan untuk peserta maupun pimpinan rapat. untuk rapat yang bersifat rutin biasanya diselenggarakan operation room atau konverence room) yang telah ada dilingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di hotel maka harus pesan kepada menejer hotel agar tempat, waktu, tanggal, telah dipasang dipapan pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan  pada tempat yang mudah diketahui. Biasanya pihak hotel telah mempersiapkan spanduk, misalnya “Selamat Datang Peserta Rapat” sehari sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan “general check” terlebih dahulu agar segalanya dipersiapkan sebaik-baiknya.
Persiapkan tata ruang (lay out) rapat berdasarkan pertimbangan:
a.          Jumlah partisipan
b.         Hubungan masing-masing partisipan
c.          Level ke intiman
d.         Jenis rapat “diskusi, persentasi, kuliah dan lain-lain”
e.          Apakah anda ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang rapat adalah sebagai berikut:
a.          Cahaya penerangaan
Ruang rapat membutuhkan pengaturan cahaya/penerangan yang cukup. Perlu dipertimbangkan apakah ruang rapat menggunakan penerangan buatan (lampu) atau lebih menguntungkan menggunakan cahaya matahari. Pada ruangan yang bergantung pada sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar.
b.         Ventilasi udara
Usahakan dalam ruang rapat dengan udara yang cukup, ruangan tidak terlalu panas yang dapat menyebabkan peserta rapat mudah lelah. Manfaatkan lubang angin/jendela dengan baik, keuali menggunakan ruang ber AC.
c.          Pengaturan tempat duduk
Bentuk tata ruang yang baik adalah dapat mewujudkan terjadinya komunikasi dua arah, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, aturlah kebutuhan tempat duduk dengan kebutuhan rapat pada dasarnya pengaturan tempat duduk ditentukan oleh jumlah peserta rapat danluas ruangan rapat yang disediakan.
Ada beberapa ruang rapat yang digunakan antara lain sebagai berikut :
1.      Hollow Round Table Style
Adalah bentuk meja bundar yg ditengahnya diberi rongga, dan biasanya dirongga ini ditempatkan mini garden atau greeneries. Table set up seperti ini merupakan gabungan dari empat buah croissant table.Faktor kesulitan untuk menata table set up semacam ini adalah pada pemasangan table cloth , karena taplak meja yg standar tidak ada yg berbentuk croissant. Besar atau kecilnya bentuk meja ini tergantung dari jumlah peserta acara.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAze3WoRTa8VwZCfI5n7xRcrD1ekp2oo84g-bhqZfgE-wiIyFC-8Lnada_dwVhXTVLHmIjtHCshyk_Py90dGCOXyYxDWiPEv06S3liHJ78rW9Zc-oUzeRRxmMta7cPjhT5W-JWyDPA3GLn/s1600/hollow-round-table.jpg







2.         Hollow Rectangular Table Style
Rectangular Table Style atau sering juga disebut long table style adalah table set up yg berbentuk persegi panjang yg merupakan perpaduan dari beberapa oblong table atau oblong table digabung dengan classroom table yg diatur memanjang. Pada acara dengan table set up seperti ini, biasanya diatas meja disediakan meeting kit yg lengkap, seperti notepad , pensil atau pulpen, air minum dan beberapa benda lainnya.
hollow-rectangular.jpg









3.      Round Table Style
Round Table Style sering juga disebut banquet style, lebih terkenal dengan sebutan meja bundar. Penggunaan round table dengan ukuran big, medium, small atau cocktail table bisa digunakan untuk berbagai function.Round table berukuran big atau medium biasanya digunakan untuk function yg melibatkan acara makan, seperti breakfast meeting atau dinner meeting.Sementara yg berukuran small atau cocktail table idealnya hanya untuk meeting tidak untuk acara makan
round-table-style.jpg








4.      Melbourne Square Oblong Table Style
Jenis table set up semacam ini merupakan perpaduan dari beberapa jenis meja yg berbeda yg ada di banquet operation, yaitu oblong table, halfmoon table dan quarter table. Table set up ini berbentuk segi empat dan terlihat paling artistic, mewah dan megah, sehingga tepat untuk function VVIP. Keindahan table set up ini harus didukung oleh keahlian menata tanaman atau mini garden ,sehingga dapat membuat suasana ruang yg indah dan berbeda.Table set up ini cenderung memanjang dengan batas tertentu, melihat kapasitas function room

melbourne.jpg









5.      V-Shape Oblong Table Style
Dalam table set up ini ,oblong table diatur membentuk huruf V. Table set up semacam ini merupakan salah satu cara untuk memberikan variasi pada ruang acara meeting atau seminar. Penggunaan oblong table berguna untuk kenyamanan para peserta meeting atau seminar , karena meja tersebut relative lebar.Keuntungan table set up semacam ini adalah semua peserta duduk menghadap ke instruktur dan juga memberikan ruang gerak yg lebih luas kepada instruktur. Bentuk ini akan ideal jika jumlah pesertanya relative sedikit ,yaitu dibawah 40 orang
v-shaped.jpg









6.      Theatre Style Round Chair
Macam-macam bentuk theatre merupakan pengembangan dari kebutuhan organizer acara.Bentuk theatre ini sering digunakan untuk acara training atau seminar yg menyelipkan game didalam susunan acaranya, dengan jumlah peserta yg relative sedikit. Keuntungan dari penggunaan style ini adalah jika ada perubahan atau penambahan peserta dapat mengaturnya dengan cepat karena tinggal menambah atau mengurangi kursi saja
theatre-round.jpg











7.   Theatre Style Chair
Adalah bentuk dasar dari banquet set up untuk acar-acara seperti seminar, meeting dan sebagainya yg hanya menggunakan kursi saja dan tidak menggunakan meja. Meja hanya diperuntukan bagi pembicara.Pada event dengan jumlah tamu yg banyak, akan digunakan banquet chair tanpa sandaran tangan.Ada kemungkinan baris yg paling depan saja yg menggunakan armchair atau bahkan sofa yg lengkap dengan meja kecil.
theatre-chair.jpg









8.   U-Shape Classroom Table Style
Yang dimaksud dengan table set up ini adalah pengaturan meja dibuat membentuk huruf U dengan menggunakan classroom table. Karena classroom table adalah meja yg tidak begitu besar, maka untuk kenyamanan peserta acara pada saat acara berlangsung , idealnya diatas meja tidak diletakkan benda-benda diluar perlengkapan meeting. Bagi instruktur yg harus memimpin acara bentuk table set up semacam ini sangat menguntungkan karena memberi ruang gerak yg leluasa baginya dan memungkinkan ia mendapat perhatian penuh dari peserta









9.   Triangle Oblong Table Style
Triangle oblong table style adalah salah satu table set up yg biasa digunakan untuk meeting , terutama sambil makan (breakfast, lunch, dinner). Karena meja yg digunakan cukup lebar, maka di atas meja dapat disediakan meeting kit. Dalam membentuk table set up seperti ini juga diperlukan dukungan dekorasi dari florist dan gardening.
triangle_conference_table.jpg











1.      Persiapan akomodasi
        Apabila rapat yang diperlukan waktu yang cukup lama dan peserta rapat atau para tamu undangan yang berasal dari luar kota         maka yang perlu dipersiapkan selain undangan dan ruang rapat adalah keperluan akomodasi. Akomodasi ini meliputi penginapan, transportasi, konsumsi dan kelengkapan lainnya. Persiapan akomodasi ini hendaknya disesuaikan dengan kedudukan peserta rapat atau yang pantas agar peserta rapat tidak merasa kecewa sehingga dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik.

2.   Persiapan materi atau bahan dan perlengkapan rapat
Bahan rapat yang perlu dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan meliputi sebagi berikut :
a.          Daftar persensi peserta rapat
b.         Menyusun acara rapat
c.          Menpersiapkan konsep (draft) materi persoalan/masalah yang akan dibahas dalam rapat
d.         Notula rapat/hasil rapat yang lalu
e.          Hasil kertas para peserta yang akan dibahas
f.          Peraturan-peraturan yang diperlukan
g.         Bahan-bahan penerbitan yang berkaitan dengan rapat

Sedangkan persiapan perlengkapan meliputi :
a.          Sound system, beserta pelengkapannya
b.         Wireless micropone
c.          Papan tulis (black board atau white board) beserta perlengkapannya
d.         OHP
e.          LCD proyektor
f.          Mesin tulis jika diperlukan (mesin tik, mesin hitung, mesin pengganda)
g.         Peralatan komunikasi jika diperlukan (telephone, fax, internet)
h.         Meja dan kursi
i.           Tustel hadycame untuk mengabadikan rapat
j.           Alat-alat tulis, flip chart, marker, penggaris, map/tas, blok note, pensil dan sebagainya.

3.   Konsumsi (snack dan minuman)
Hal yang perlu diperhatikan dalam  menyajikan makanan dan minuman dalam menyelenggarakan rapat adalah kandungan giji. Apabila konsumsi berwujud instan lihat tanggal kadaluarsanya. Macam konsumsi yang disajikan juga tergantung pada anggaran yang tersedia, jumlah peserta rapat, lamanya rapat berlangsung, tamu undangan, dan sebagainya. Apabila rapat berlangsung melebihi jam makan siang, maka tentu saja diadakan makan siang, jika tidak hanya snack saja. Apabila rapat diselenggarakan lebih dari satu hari maka pengaturan menu perlu diperhatikan juga. Jangan sampai peserta rapat merasa bosan dengan menu yang sama.

4.   Kesehatan
Khusus untuk rapat yang waktunya lama, melebihi dari satu hari perlu dipersiapkan juga hal-hal yang berhubungan kesehatan para peseerta rapat. Untuk menjaga kestabilan, kesehatan perlu diperhatikan, jangan sampai ada peserta rapat yang menderita sakit. Untuk menjaga hal itu maka sebaiknya ada petugas pelayanan kesehatan (petugas medis). Apalagi sampai beberapa hari. Sebagai contoh pada siding anggota DPR dan MPR.

E.     Agenda Rapat/Susunan Acara Rapat

Setiap akan mengadakan rapat, pengurus ataupun ketua terlebih dahulu menentukan permasalahan yang akan dibahas, materi apa yang akan dibahas di daftar satu per satu. Kegiatan mendaftar materi pokok atau pokok permasalahan itu disebut dengan mengagendakan. Jadi, yang dimaksud agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas/dibicarakan dalam rapat. Dengan melihat permasalah pokok (general topic) diharapkan peserta dapat termotivasi untuk memberikan pendapat, saran, ide, maupun gagasa, apabila jika peserta rapat mengetahui permasalahan khususnya (specific topic). Agenda rapat ini disampaikan sebelum rapat dimulai.







Contoh agenda rapat :
AGENDA RAPAT PT SINAR ABADI
Selasa, 7 Oktober 2009


Masalah pokok                                                         Masalah khusus
1.      Kepegawaian                                                a. penerimaan pegawai
2.      Pemasaran                                                    b. pelatihan pegawai
                                                                     c. iklan/sponspr
                                                                     d. Pembukaan kantor

Cabang




         Selain agenda rapat juga perlu dibuat acara. Susunan acara merupakan urutan pelaksanaan suatu rapat yang disusun dengan jelas. Susunan acara rapat hendaknya disusun dengan tepat dan secara berurutan dengan membuat pokok-pokok acara dan memperhitungkan waktunya.


AGENDA RAPAT PT. SINAR ABADI
Selasa, 7 Oktober
No
Waktu
Acara
Keterangan
Diisi dengan nomor urut
Diidi dengan waktu lamanya acara
Diisi acara/kegiatan
Diisi dengan keterangan seperlunya, misalnya pembicara/penanggung jawab.









BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
rapat adalah suatu bentuk pertemuan atau komunikasi kelompok yang diadakan oleh instansi pemerintah/swasta untuk membahas sesuatu hal untuk menentukan keputusan dan kesepakatan secara musyawarah, mufakat dalam rangka mencapai tujuan bersama.
3.2 SARAN
Bekerjasamalah demi mencapai tujuan  yang diinginkan. Karena dengan kerjesama maka akan mempermudah dalam melangkah dan mengambil suatu keputusan lebih terarah.





DAFTAR PUSTAKA

Manullang Ratna, Diktat Kesekretarisan, 2016, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Unimed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar